Profil





BAB I
PENDAHULUAN

Percepatan Penganekaragaman konsumsi pangan pada dasarnya merupakan pondasi dari ketahanan pangan. Bermula dari pandangan ahli gizi yang menyatakan bahwa pangan yang beragam akan dapat memenuhi kebutuhan gizi manusia, di samping itu penganekaragaman konsumsi pangan juga memiliki dimensi lain bagi ketahanan pangan. Bagi produsen, penganeka­ragaman konsumsi pangan akan memberi insentif pada produksi yang lebih beragam, termasuk produk pangan dengan nilai ekonomi tinggi dan pangan berbasis sumber daya lokal. Sedangkan jika ditinjau dari sisi konsumen, pangan yang dikonsumsi menjadi lebih beragam, bergizi, bermutu dan aman. Di samping itu, dilihat dari kepentingan kemandirian pangan, penganekaragaman konsumsi pangan juga dapat mengurangi keter­gantungan konsumen pada satu jenis bahan pangan. Oleh karena itu, kebijakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan adalah:
1.       Mendorong penganekaragaman pola konsumsi pangan masyara­kat berbasis pangan lokal agar hidup sehat dan produktif.
2.       Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat untuk mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman.
3.       Mendorong pengembangan teknologi pengolahan pangan, terutama pangan lokal non-beras,  guna mening­kat­kan nilai tambah dan nilai sosialnya.

BAB II
LETAK GEOGRAFIS DESA SUDIMORO KEC. SRUMBUNG
KAB. MAGELANG

Desa Sudimoro  terletak di wilayah Kecamatan Srumbung yang letaknya sebelah tenggara dari ibu kota kabupaten Magelang dengan jarak 20 Km dengan lama waktu tempuh 0,5 jam perjalanan dengan menggunakan angkutan umum. Kondisi fisik geografis Desa Sudimoro adalah dataran sedang dengan ketinggian tempat 560 m dpl dengan kisaran suhu 17º-29º C, curah hujan 136 hari/tahun. Sehingga kondisi tersebut cocok untuk pengembangan areal pertanian khususnya tanaman padi, palawija, hortikultura dataran rendah sedang cocok juga untuk pengembangan ternak dan perikanan.
Desa Sudimoro merupakan salah satu desa paling Timur Laut  yang ada di Wliyah Kecamatan Srumbung yang berbatasan dengan :
- Sebelah Timur    : Sungai Krasak Perbatasan DIY
- Sebelah Barat     : Desa Jerukagung Kec. Srumbung
- Sebelas Utara     : Desa Kamongan Kec. Srumbung
- Sebelah Selatan  : Desa Salam Kec. Salam
Luas wilayah desa Sudimoro adalah 332 Ha yang terdiri dari 9 dusun yaitu Sempon dan Kranggan Kidul,Kranggan Lor,Banaran,Argopeni,Dersanan,Sudimoro,Kemukus dan Jombong yang dihuni 817 KK dengan jumlah penduduk 3317 jiwa, dengan komposisi lahan sebagai berikut :
a.       Pekarangan             :     73,0  Ha
b.       Sawah                     :   219     Ha
c.       Tegalan                   :      30    Ha
d.       Kolam                     :        2    Ha
e.         Lainnya                 :        5   Ha

BAB III
PROFIL KWT ”TUNAS MAWAR”
SEBAGAI PELAKSANA PROGRAM P2KP

Kelompok Wanita Tani “TUNAS MAWAR” berdiri pada tanggal 23 Februaril 2013, di Desa Sudimoro Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang adapun sekretariat kelompok beralamat di Dusun Argopeni Desa Sudimoro Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, dengan susunan kepengurusan sebagai berikut 
1.Pembina                                           : Kepala Desa
2. Pelindung                                        :Kepala Dusun
3.Ketua 1                                             :Ratna Herawati
4. Ketua 2                                            :Mariyam
5. Sekertaris 1                                     :Sri Nuryanti
6. Sekertaris 2                                     :Yaidah
7. Bendahara Umum                          :Dwi Purwanti
8.Bendahara Kebun Demplot             :Sri Nuryati                 
9. Bendahara Kebun Bibit                   :Sri Lestari
10. Bendahara Kebun Pekarangan     :Sri Yati
11. Seksi Budidaya                              :Sri Welas
12. Seksi Usaha                                   :Lastri Qoriyah
13. Seksi Pemasaran                           : Dwi Sulistyani
14. Seksi Saprodi                                 : Yuliati
15. Seksi Humas                                  :Ismiyati

  DATA ANGGOTA KWT TUNAS MAWAR

1
Anna Titi Rejeki
2
Dwi Purwantiningsih
3
Dwi Sulistiyani
4
Esti Winasih
5
Ismiyati
6
Komariah
7
Mariyam
8
Ponirah
9
Ratmi handayani
10
Ratna herawati
11
Siti faiyah
12
Siti khotijah
13
Siti khotijah
14
Siti lestari
15
Sri lestari
16
Sri marwiyah
17
Sri nuryanti
18
Sri welas
19
sriyati
20
Taslimah
21
Tasinah
22
Yuliati
23
Yaidah
24
Muryani
25
Lestari Koriyah
26
Nuryati
27
Siti aminah
28
Retno handayani
29
Lasmiyati
30
Lnjar astutik
31
Sri rahayu
32
Zulaikah
33
Masianah
34
Pariyem
35
Parinten
 
KWT TUNAS MAWAR
Berdiri tanggal 23 Febuari 2013
Alamat :
            Dusun              : Argopeni
            Desa                : Sudimoro
            Kecamatan      : Srumbung
            Kabupaten       : Magelang
            Email               : kwttunasmawar@gmail.com
            Website           :kwttunasmawar.blogspot.com

JENIS KEGIATAN USAHA
v  Pengolahan Hasil Pertanian
Ø   Pembuatan  Kripik Gagan
Ø    Pembuatan  Kripik Sukun
Ø  Jus Salak 
v  Penganekaragaman Tanaman Pekarangan       
Ø   . Sayuran dan Buah-buahan
Ø   Toga
Ø   Kebun Bibit Sayuran
v  Perikanam :
 Ø   Ikan Lele 
 Ø Ikan Nila
v  Ternak
Ø  Kelinci
Ø  Domba     
Ø  Ayam Kampung


                                                        SARANA PENDUKUNG
Ð  Kebun Demplot                       :    700 m²
Ð  Kebun Bibit                             :    500 
Ð  Kolam                                     : 1.500
Ð  Kandang Ternak Kelompok    : 250
Ð Tanaman sayuran di setiap   pekarangan warga

Kelompok Wanita Tani ”TUNAS MAWAR” memiliki anggota sebanyak 35 orang, yang terdiri dari ibu-ibu penggerak PKK dan Kader Posyandu Dusun Argopeni Desa Sudimoro Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang.
Tujuan didirikannya Kelompok Wanita Tani ”TUNAS MAWAR” adalah :
1.   Meningkatkan wawasan pengetahuan masyarakat pada umumnya khususnya bagi anggotanya tentang penganekaragaman pola konsumsi pangan berbasis pangan lokal agar hidup sehat dan produktif.
2     Memanafaatkan lahan pekarangan yang tidak produktif menjadi produktif
3.   Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, berimbang, dan aman
4.    Mendorong pengembangan teknologi pengolahan pangan, terutama pangan lokal non-beras, guna meningkatkan nilai tambah dan nilai sosialnya

BAB IV
KEGIATAN KWT ”TUNAS MAWAR”


1.       Pemanfaatan lahan pekarangan anggota kelompok. Lahan pekarangan bagi keluarga yang berpenghasilan rendah dapat dikelola sebagai lumbung hidup, apotik hidup, warung hidup sekaligus  sebagai tabungan keluarga dan penambah keindahan.  Hal ini berarti para keluarga dapat menyediakan sendiri bahan pangan yang beranekaragam melalui pengelolaan lahan pekarangan baik yang ada disekitar rumah ataupun lahan lain
2.       Pembuatan Demplot kebun kelompok yang terletak disetiap RT dan sekretariat KWT  TUNAS MAWAR” ditanami tanaman sumber karbohidrat (Talas, Ubi Jalar, singkong) sayuran (Slada,Kol,Kangkung darat, Bayam, Causin, Terung, Cabe Rawit, Bawang Daun, Saledri, Kacang Panjang, Tomat dll.), Tanaman buah-buahan (Strawberry, Salak Nglumut, Salak Madu, Jambu Biji, , Pisang, Rambutan dll). Serta apotik hidup ( Katuk, Sirih, Jahe, Lengkuas, Sembung, Kapol dll) serta memelihara ikan sebagai sumber protein.
3.       Melaksanakan Sosialisasi gerakan 3 B (Beragam, Bergizi, Berimbang dan Aman) kegiatan ini dilaksanakan bersama kader posyandu yang dilaksanakan sebulan sekali bersamaan dengan penimbangan Balita
4.       Mengikuti pelatihan pengolahan makanan yang dilaksanakan oleh desa, kecamatan serta Dinas/Instansi terkait.
5.       Melestarikan makanan tradisional yang berbahan baku lokal yang bahannya diperoleh dari Desa Sudimoro.
6.       Mengadakan pertemuan kelompok yang dipandu oleh PPL Wilbin dan Petugas Pendamping.

KELEMBAGAAN DUSUN

Kelompok Tani          : 1 Kelompok
KWT                          : 1 Kelompok
Pokdakan                   : 1 Kelompok
Kelompok Ternak      : 1 Kelompok
PKK                            :1 Kelompok

BAB IV
PELAKSANAAN P2KP

Indikator yang digunakan dalam melihat keber­hasilan pelaksanaan P2KP Kelompok Wanita Tani “TUNAS MAWAR” yaitu:
1.      Meningkatnya pemahaman terhadap pengane­ka­­ragaman konsumsi pangan;
2.      Bertambahnya pengetahuan tentang teknologi pengolahan pangan lokal;
3.      Meningkatnya keterampilan dalam menyusun menu yang beragam, bergizi seimbang dan aman;
4.      Jumlah dan aneka ragam bahan pangan lokal yang digunakan meningkat
5.      Pengembangan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga dapat dilihat dari indikator:
a)       Jumlah anggota yang memanfaatkan pekarangan bertambah,
b)       Luas pekarangan yang diusahakan oleh anggota kelompok lebih optimal,
c)       Jenis tanaman, perikanan atau ternak yang dikembang­kan/diusahakan oleh anggota kelompok semakin beragam

PENGELOLAAN PEKARANGAN

Lahan pekarangan bagi keluarga yang berpenghasilan rendah dapat dikelola sebagai lumbung hidup, apotik hidup, warung hidup sekaligus  sebagai tabungan keluarga dan penambah keindahan.  Hal ini berarti para keluarga dapat menye­diakan sendiri bahan pangan yang beraneka­ragam melalui pengelolaan lahan pekarangan baik yang ada disekitar rumah ataupun lahan lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan pekara­­ngan antara lain pe­milihan jenis tanaman. Jenis tanaman yang cocok ditanam di lahan pekarangan disesuaikan dengan sifat tanaman; ada tanaman yang tahan naungan dan ada tanaman yang tidak tahan naungan disamping sifat-sifat lainnya, seperti :
a.  Kandungan Gizi.
Tanaman yang dipilih sebaiknya yang banyak mengandung vitamin A, B, C, protein dan mineral.
b.  Umur tanaman.
Jenis tanaman yang di tanam di pekarangan untuk sayuran  sebaiknya jenis tanaman yang berumur pendek, mudah tumbuh, mudah pemeliharaannya dan cepat dipanen.  Sedangkan untuk tanaman buah-buahan pilih tanaman yang cepat  menghasilkan.
c.   Potensi hasil.
Pilih tanaman  yang potensi hasil atau hasil produksinya tinggi, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga maupun dapat dijual untuk menambah pendapatan keluarga.
d.  Sifat Fisik.
Yang dimaksud sifat fisik adalah tinggi rendah tanaman, sistim perakaran dan se­bagai­nya perlu diperhatikan untuk mengatur pemerataan sinar matahari, kelembaban serta keindahan.
e.  Selera.
Jenis tanaman yang ditanam dapat disesuaikan dengan selera, meskipun demikian harus diusahakan agar ada kesesuai­an antara selera dengan kandungan gizi .
Lahan pekarangan sebelum ditanami sebaiknya dibuatkan pagar terlebih dahulu, agar tidak dirusak oleh hewan/ternak.  Tanaman yang digunakan sebagai pagar hidup sebaiknya jenis tanaman seperti : singkong, lamtoro, katuk, mangkokan, beluntas dan lain lain yang sekaligus dapat sebagai penghasil sayuran.

Budidaya Ikan
Budidaya jenis ikan tertentu dapat pula diusahakan dipekara­ngan, dalam rangka penyediaan protein hewani asal ikan. Beberapa jenis ikan yang dapat diusahakan dipekarangan antara lain : Lele, Nila
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan ikan di pekarangan adalah :
a.  Tersedia cukup lahan untuk kolam.
b.  Tersedia cukup air, bila air terbatas dapat diusahakan kolam ikan dengan membuat akuarium dari papan dan plastik( ”model kolam  baringsuik” dari Sumatera Barat untuk jenis ikan lele).
c.   Jenis ikan yang dipelihara dipilh yang mudah pemeliharaannya, cepat perkembangannya, tahan terhadap penyakit dan cepat di panen, seperti ikan nila, mujair, lele dan ikan nilem.

Penanganan Hasil Pekarangan :

Pemanenan hasil pekarangan juga perlu diperhatikan, karena masih dijumpai cara-cara pemanenan yang salah. Beberapa petunjuk cara pemanenan hasil pekarangan yang benar, sebagai berikut :         
1.      Panenlah sayuran dan buah-buahan pada saat yang tepat, yaitu sudah cukup umur,
2.      sehingga jumlah dan 
      kandungan gizi yang diperoleh  cukup baik.
3.      Untuk menghindari dari obat tanaman seminggu sebelum dipanen tanaman tidak
disemperot dengan obat-
       obatan.
4.    Panenlah secukupnya/sebanyak yang diperlukan sehari. Dengan demikian diperoleh     
       bahan makanan yang  
       masih segar, disamping juga untuk mengatasi kebosanan menu yang disajikan
5.    Tinggalkan beberapa tanaman untuk dituakan sebagai penghasil benih, agar tanaman
      dapat diusahakan terus  
        menerus (kelestarian tanaman).
6.    Ambillah ikan minimal setelah 3 bulan dipelihara, sehingga sudah cukup besar untuk
      dikonsumsi.
7.     Disamping  telurnya, apabila akan dikonsumsi dagingnya pilihlah unggas jantan atau
       betina yang sudah tidak menghasilkan keturunan/tidak produktif lagi.


PENYUSUNAN MENU BERAGAM, BERGIZI DAN BERIMBANG (3B).

Hasil pemanfaatan pekarangan terutama ditujukan untuk konsumsi keluarga. Dengan pergiliran tanaman yang baik, hasil yang dipanen dapat berganti-ganti, sehingga menu makanan keluarga dapat lebih bervariasi. 
Cara menyusun menu makanan yang sehat untuk keluarga harus memperhatikan zat-zat gizi yang diperlukan tubuh, yaitu harus mengandung karbohidrat sebagai zat tenaga, protein sebagai zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.
 Menu atau susunan  makanan keluarga biasanya terdiri dari :

- zat tenaga/karbohidrat : makanan pokok (beras, umbi-umbian, gan­dum,sagu, pisang, sukun,  dan lain-lain) .
- zat pembangun/protein : lauk-pauk ( daging, ayam, telur, ikan, tahu, tempe dan kacang-kacangan )
- zat pengatur/vitamin dan mineral : sayur-sayuran dan buah-buahan.
Untuk memenuhi kecukupan gizi, dianjurkan untuk mengatur menu makanan yang beragam dan seimbang setiap hari, karena dengan mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi dan berimbang maka nilai gizi yang diperoleh akan lebih baik.
Rata-rata kebutuhan konsumsi perorang perhari untuk hidup sehat adalah 2.000 kkal untuk energi dan 52 gram protein (17 gram hewani dan 35 gram nabati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar